Berikutini penjelasan tentang sifat- sifat magnet, mulai dari pengertian, jenis, dan bentuk- bentuknya yang perlu Grameds ketahui. Pengertian Magnet. Sifat Magnet. 1. Dapat Menarik Benda Tertentu. 2. Memiliki Dua kutub. 3. Kutub Yang Berbeda Akan Saling Menarik Dan Akan Saling Menolak Jika Bertemu Kutub Yang Sama.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu fisik dan mekanik serta macam Sifat-Sifat Kayu Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa karbohidrat serta lignin non karbohidrat. 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya longitudinal, radial dan tangensial. 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air kelembaban sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. 4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan Fisik Kayu 1. Berat dan Berat Jenis Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 kayu balsa sampai BJ 1,28 kayu nani. Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula. 2. Keawetan Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. 3. Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. 4. Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus contoh giam, kulim dll, kayu bertekstur sedang contoh jati, sonokeling dll dan kayu bertekstur kasar contoh kempas, meranti dll. 5. Arah Serat Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal serat miring. 6. Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll. Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu. 7. Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang kulim, bau zat penyamak jati, bau kamper kapur dsb. 8. Nilai Dekoratif Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif. 9. Higroskopis Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan EMC = Equilibrium Moisture Content. 10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik kulintang, gitar, biola dll. 11. Daya Hantar Panas Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. 12. Daya Hantar Listrik Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum kayu basah, maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air. 1. Keteguhan Tarik Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 dua macam keteguhan tarik yaitu a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat. 2. Keteguhan tekan / Kompresi Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 dua macam keteguhan tekan yaitu a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat. Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat. 3. Keteguhan Geser Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 tiga macam keteguhan yaitu a. Keteguhan geser sejajar arah serat b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan c. Keteguhan geser miring Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat. 4. Keteguhan lengkung lentur Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 dua macam keteguhan yaitu a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan. b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak. 5. Kekakuan Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas. 6. Keuletan Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. 7. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan abrasi. Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu. 8. Keteguhan Belah Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran patung. Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari arah radial dari pada arah tangensial. Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok a. Faktor luar eksternal pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. b. Faktor dalam kayu internal BJ, cacat mata kayu, serat miring Penggunaan Kayu Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut 1. Bangunan Konstruksi Persyaratan teknis kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala. 2. Veneer biasa Persyaratan teknis kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang. Jenis kayu meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang. 3. Veneer mewah Persyaratan teknis disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif. Jenis kayu jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. 4. Perkakas mebel Persyaratan teknis berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat. Jenis kayu jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin. 5. Lantai parket Persyaratan teknis keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku. 6. Bantalan Kereta Api Persyaratan teknis kuat, keras, kaku, awet. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin. 7. Alat Olah Raga Persyaratan teknis kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet. Jenis kayu agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling. 8. Alat Musik Persyaratan teknis tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 9. Alat Gambar Persyaratan teknis ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu jelutung, melur, pulai, pinus. 10. Tong Kayu Gentong Persyaratan teknis tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau. Jenis kayu balau, bangkirai, jati, pasang. 11. Tiang Listrik dan Telepon Persyaratan teknis kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus. Jenis kayu balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin. 12. Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. 13. Korek Api Persyaratan teknis sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat anak korek api, elastis dan tidak mudah pecah kotak. Jenis kayu agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus. 14. Pensil Persyaratan teknis BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu agathis, jelutung, melur, pinus. 15. Moulding Persyaratan teknis ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif. Jenis kayu jelutung, pulai ramin, meranti dll. 16. Perkapalan Lunas Persyaratan teknis tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu ulin, kapur. Gading Persyaratan teknis kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, Persyaratan teknis kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, Persyaratan teknis tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, meranti dan dudukan mesin Persyaratan teknis ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin. Jenis kayu kapur, meranti merah, medang, ulin, as baling-baling Persyaratan teknis liat, lunak sehingga tidak merusak logam. Jenis kayu nangka, bungur, Senjata Persyaratan teknis ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil. Jenis kayu waru, salimuli, jati. 17. Arang bahan bakar Persyaratan teknis BJ tinggi. Jenis kayu bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan jenis-jenis yang belum dikenal umum akan semakin meningkat.
MengenalSifat Mekanik Kayu. Sifat-sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau beban dari luar. Maksud muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Sifat mekanik atau kekuatan kayu meliputi keteguhan tarik, keteguhan tekan / kompresi
JawabanDalam hal penghantaran panas Konduktor adalah benda- benda yang dapat menghantarkan panas. Konduktor dapat berupa zat padat, cair, ataupun gas. Sedangkan isolator adalah benda- benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Contoh benda konduktor dan isolator panas yang ada di sekolah antara lain Nama alat dan bagiannya II bahan II kegunaan II sifat hantaran 1. kaca jendela II kaca II tempat masuknya cahaya ke dalam ruangan II konduktor 2. gagang pintu II besi/ baja II membantu membuka/ menutup pintu II konduktor 3. kunci II besi/ baja II mengunci pintu/ menjaga keamanan II konduktor 4. meja II kayu II untuk alas menulis II isolator 5. kursi II kayu II untuk alas duduk II isolator 6. papan tulis II kayu II untuk menulis II isolator 7. almari besi II besi II menyimpan barang- barang inventaris kelas II konduktor 8. sepeda siswa/ guru II besi/ baja II transportasi II konduktor 9. tiang bendera II besi/ baja II untuk mengibarkan bendera II konduktor. 10. penghapus II karet II untuk menghapus II isolator 11. bolpoin II plastik II untuk menulis II isolator 12. buku II kertas II untuk membaca/ menulis II isolatorsemoga membantu, maaf kalo salah.. Sifatsifat mekanik kayu merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besar benda. Searah dengan pengertian tersebut Panshin de Zeeuw (1980) juga mengartikan sifat mekanik kayu sebagai kekuatan atau kemampuan kayu guna menahan gaya-gaya yang berasal dari luar. Dumanauw (1990) menjelaskan bahwa sifat-sifat mekanik kayuKayu dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat yang berbeda tersebut menyangkut sifat anatomi kayu, sifat fisik kayu, sifat mekanik dan sifat-sifat kimia kayu. Dari sekian perbedaan sifat kayu tersebut, ada beberapa sifat umumyang terdapat pada semua jenis kayu. Sifat-sifat umum kayu tersebut adalah  Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial.  Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki bermacam -macam tipe, dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa unsur karbohidrat serta berupa lignin non karbohidrat.  Semua kayu bersifat anisotrofik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya longitudinal, tangensial, dan radial. Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu, dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal dan horizontal pada batang pohon.  Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di sekitarnya.  Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu, dapat terbakar, terutama jika kayu dalam keadaan kering. Sifat fisik kayu Sifat fisik kayu yang dimaksud adalah berat jenis, kelas kuat, kelas awet, dan penyusutan. Sifat mekanik atau keteguhan kayu merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai untuk menentukan kegunaan suatu jenis kayu. Sifat kimia yang dimaksud adalah komponen utama kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif, dan abu. Selulosa merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam kayu, yaitu berkisar antara 39 – 55 %, kemudian lignin 18 – 33 %, pentosan 21 – 24 %, zat ekstraktif 2 – 6 %, dan abu 0,2 – 2 %. a Berat jenis Yang dimaksud berat jenis kayu adalah perbandingan berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar air kesetimbangan kayu di sekitar untuk Indonesia rata-rata 14 %. Nilai berat jenis kayu adalah nilai rata-ratanya, tetapi untuk memperoleh gambaran mengenai variasi berat jenis kayu dalam tiap jenis kayu , di antara tanda kurung dicantumkan juga nilai minimum dan maksimum empiris yang telah dilakukan pengamatan pada kayu tersebut. Misalnya Berat jenis kayu Jati ditulis sebagai berikut 0,67 0,62 – 0,75 Berat jenis kayu Durian ditulis sebagai berikut 0,61 0,63 – 0,66 Berat jenis kayu Keruing ditulis sebagai berikut 0,900,84 – 0,96 Berdasarkan berat jenisnya, ada beberapa istilah kelompok kayu, sebagai berikut  Ringan, bila berat jenis kayu lebih kecil dari 0,60.  Sedang agak berat, bila berat jenis antara 0,60 – 0,75  Berat, bila berat jenis antara 0,75 – 0,90.  Sangat berat, bila berat jenis lebih besar dari 0,90.  Terapung, bila berat jenis lebih kecil dari 1.  Melayang, bila berat jenis sama dengan 1.  Tenggelam, bila berat jenis lebih besar dari 1. Berat b Keawetan alami kayu Maksud keawetan alami kayu adalah ketahanan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan mahluk lainnya, yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tsb disebabkan karena adanya suatu zat di dalam kayu zat ekstraktif. c Warna kayu Terdapat berbagai macam warna kayu, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, cokelat tua, kehitam-hitaman, kemerahmerahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tempat di dalam batang, umur pohon, dan kelembaban udara. Sebagai pedoman pada pengenalan kayu yang di pakai adalah warna kayu terasnya. d Higroskopik Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dpat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Kelembaban kayu sangat sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara pada suatu saat. Makin lembap udara di sekitarnya akan makin tinggi pula kelembapan kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan air pada kayu semacam ini dinamakan kandungan air kesetimbangan EMC = Equilibrium Moiture Content. e Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Maksud sel kayu adalah serat-serat kayu. Jadi dapat dikatakan bahwa tekstur ialah ukuran relatif serat-serat kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu a. kayu bertekstur halus, misalnya kayu giam, lara, kulim dan lain- lain. b. Kayu bertekstur sedang, misalnya jati, sonokling, dan lain-lain. c. Kayu bertekstur kasar, misalnya kempas, meranti, dan lain-lain. f Serat Serat berkaitan dengan sifat kayu, yang menunjukkan arah umum sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. Kayu dikatakan berserat halus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang. Jika arah sel-sel itu menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang, maka kayu itu dikatakan berserta mencong. Serat mencong dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu serat berpadu, serat berombak, serat terpilin, dan diagonal. g Serat berpadu Jika batng kayu terdiri dari lapisan-lapisan yang berselang-seling, menyimpang ke kiri dan ke kanan terhadap sumbu batang, dikatakan berserat berpadu. Contohnya adalah kayu kulim, renghas dan kapur. h serat berombak Serat berombak adalah serat-serat kayuyangmembentuk gambaran berombak. Contohnya adalah kayu renghas dan merbau. i Serat terpilin Serat terpilin adalah serat-serat kayu yang membentuk gambaran terpilin puntiran, seolaholah batang kayu tersebut dipilin mengelilingi sumbu. Contohnya adalah kayu bintangur, kapur dan damar. j Serat diagonal Serat diagonal adalah serat yang terdapat pada potongan kayu atau papan , yang digergaji sedemikian rupa sehingga tepinya tidak sejajar arah sumbu, tetapi membentuk sudut dengan sumbu. k Kekerasan Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu yang berat. Sebaliknya kayu ringan adalah kayu lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu dapat digolongkan sebagai berikut.  Kayu sangat keras, contohnya balau dan giam  Kayu keras, contohnya kulim dan pilang  Kayu sedang kekerasannya, contohnya mahoni dan meranti  Kayu lunak, contohnya pinus dan balsa Cara menetapkan kekerasan kayu adalah dengan memotong kayu tersebut dengan arah melintang dan mencatat atau menilai kesan perlawanan kayu tsb pada saat pemotongan, serta kilapnya bidang pemotongan yang dihasilkan.
.